Adi Wijaya, 18 tahun hidupnya dihabiskan di Pedalaman Papua. Lembah Baliem Wamena tempat kelahirannya. Seorang penulis muda, yang berusaha mengabadikan pikir dan rasanya dalam tatanan aksara. Hingga 2012, sudah dua buku esai ringan yang ditulisanya dan satu novel yang sementara menunggu proses terbit. Tulisan opini dan cerpennya pun telah dimuat di media lokal dan nasional. Selamat datang di sini, di altar kemenangan. Semoga kita menjadi insan pemenang. Berjelajahlah di dalamnya. Bila ada yang baik petiklah, kalau saja ada kabut kekhilafan, sibakkan.
0 komentar:
Posting Komentar